Rabu, 14 September 2011

BEDANYA GADIS CANTIK DAN UANG !!

Seorang gadis muda dan cantik mengirimkan surat ke sebuah majalah terkenal, dengan judul:

"Apa yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?"


Quote:
Saya akan jujur tentang apa yang akan coba saya katakan di sini. Tahun ini saya berumur 25 tahun.
Saya sangat cantik, mempunyai selera yang bagus akan fashion. Saya ingin menikahi seorang pria dengan penghasilan minimal $500ribu/tahun. Anda mungkin berpikir saya matre, tapi penghasilan $1juta/tahun
hanya dianggap sebagai kelas menengah di New York .

Persyaratan saya tidak tinggi. Apakah ada di forum ini mempunyai penghasilan $500ribu/tahun?

Apa kalian semua sudah menikah? Yang saya ingin tanyakan:
Apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti anda?

Yang terkaya pernah berkencan dengan saya hanya $250rb/tahun. Bila seseorang ingin pindah ke area pemukiman elit di City Garden New York , penghasilan $ 250rb/tahun tidaklah cukup.


Dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan :

Dimana para lajang2 kaya hang out?
Kisaran umur berapa yang harus saya cari?
Kenapa kebanyakan istri dari orang2 kaya hanya berpenampilan standar?
Saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan tidak menarik, tapi mereka bisa menikahi pria kaya?
Bagaimana anda memutuskan, siapa yang bisa menjadi istrimu, dan siapa yang hanya bisa menjadi pacar?


ttd,

Si Cantik



Inilah balasan dari seorang pria yang bekerja di Finansial Wall Street :


Quote:
Saya telah membaca suratmu dengan semangat. Saya rasa banyak gadis2 di luar sana yang mempunyai pertanyaan yang sama. Ijinkan saya untuk menganalisa situasi mu sebagai seorang profesional.
Pendapatan tahunan saya lebih dari $500rb, sesuai syaratmu. Jadi saya harap semuanya tidak berpikir saya main2 di sini. Dari sisi seorang bisnis, merupakan keputusan salah untuk menikahimu.


Jawabannya mudah saja, Saya coba jelaskan, coba tempatkan "kecantikan" dan "uang" bersisian, dimana anda mencoba menukar kecantikan dengan uang : pihak A menyediakan kecantikan, dan pihak B membayar untuk itu, hal yg masuk akal. Tapi ada masalah disini, kecantikan anda akan menghilang, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang bagus. Faktanya, pendapatan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Karena itu, dari sudut pandang ekonomi, saya adalah aset yang akan meningkat, dan anda adalah aset yang akan menyusut. Bukan hanya penyusutan normal, tapi penyusutan eksponensial.


Jika hanya (kecantikan) itu aset anda, nilai anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang. Dari aturan yang

kita gunakan di Wall Street, setiap pertukaran memiliki posisi, kencan dengan anda juga merupakan posisi tukar.
Jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya dan adalah ide buruk untuk menyimpan dalam jangka panjang, seperti
pernikahan yang anda yang anda inginkan. Mungkin terdengar kasar, tapi untuk membuat keputusan bijaksana,
setiap aset dengan nilai depresiasi besar akan dijual atau "disewakan". Siapa saja dengan penghasilan tahunan $500rb,
bukan orang bodah. Kami hanya berkencan dengan anda, tapi tidak akan menikahi anda.

Saya akan menyarankan agar anda lupakan saja untuk mencari cara menikahi orang kaya. Lebih baik anda menjadikan diri anda orang kaya dengan pendapatan $500rb/tahun. Ini kesempatan lebih bagus daripada mencari orang kaya bodoh. Mudah2an balasan ini dapat membantu. Jika anda tertarik untuk servis "sewa pinjam", hubungi saya.



ttd,

J.P. Morgan

NB : Cowo itu usia berapapun bisa nikah ama cewe cantik dan muda kapanpun asalkan dia punya uang, sedangkan cewe asetnya akan semakin menurun sejalan usia. So, jadi cowo lebih enak daripada jadi cewe, Nakalnya bisa seumur idup ! mau nikah umur 40 juga masih keburu, umur 50 mau cari selingkuhan anak kuliahan juga bisa ! asalkan punya uang, cewe !? umur 30 ke atas udah sepi pasaran. hahahahahha

- Andrew Alexander -

SUMBER : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7649800


caprukan penulis : buat para wanita-wanita matre sebaiknya kalian membaca quotes diatas. hhaha .. cantik adalah sebuah anugrah yang Tuhan berikan (anggap aja nilai plus yaa .. ) tapi disamping kecantikan fisik masih ada kecantikan yang lebih penting, yaitu cantik akhlaknya, cantik hatinya, cantik otaknya .hhahaha :DD

ORGANISASI PUBLIK, ORGANISASI NONPROFIT, DAN ORGANISASI BISNIS


A.      Pengertian Organisasi Publik, NonProtit, dan Bisnis
Organisasi publik adalah organisasi yang ditujukan pada masyarakat secara umum, sementara organisasi privat ditujukan pada hal-hal yang ‘teerpisah’ dari masyarakat secara umum. Pengertian organisasi publik bermula dari konsep ‘barang publik’ (public goods) yaitu adanya produk-produk tertentu berupa barang dan jasa yang tidak dapat dipenuhi dengan mekanisme pasar yang dilakukan oleh individu. Itu berarti adanya produk yang bersifat kolektif yang harus diupayakan secara kolektif pula sebagai alasan mengapa organisasi publik perlu diadakan. Fungsi organisasi publik itu sendiri adalah mengatur pelayanan yang dibutuhkanmasyarakat secara umum. Selain itu, ada pula organisasi NonProfit, yaitu organisasi atau badan yang tidak menjadikan keuntungan sebagai motif utamanya dalam melayani masyarakat.

           B.      Persamaan dan Perbedaan Organisai Publik, NonProtit, dan Bisnis
Pada dasarnya ketiga organisasi tersebut memiliki fungsi yang sama, yaitu melayani masyarakat. Namun terdapat perbedaan dimana organisasi publik mempunyai misi melayani publik, tidak persis sama dengan organisasi non profit melayani publik. Nonprofit tidak perlu dan tidak dituntut sama dengan organisasi publik, apalagi konsumennya lebih terbatas. Organisasi publik memang pada dasarnya tidak mencari untung, walaupun ada yang berusaha mencari laba. Dilain pihak, organisasi bisnis juga melayani masyarakat umum, tetapi dengan motif mencari untung, yaitu hanya melayani konsumen yang dapat memberikan keuntungan. 
 
            C.      Aplikasi Konsep Stratejik pada Organisasi Publik dan NonProfit
 
Menurut pandangan Kooten (1991) menegaskan bahwa pemerintah dan organisasi profit dalam membuat keputusan keputusan penting haruslah efektif dan stratejik. Dalam berbagai kesempatan membuat keputusan, justru kalangan pemerintah pusat dan daerah, tidak jarang mengajak kalangan bisnis dan nonprofit untuk turut mengambil bagian yang aktif.
 Bryson mengisyaratkan bahwa perencanaan stratejik adalah satu jalan untuk menolong masyarakat menangani kondisi menyelesaikan isu-isu penting yang dihadapi. Bahkan perencanaan stratejik mampu membuat mereka lebih efektif dalam kondisi lingkungan yang penuh ancaman dan permusuhan. Steiss juga menegaskan bahwa jikalau suatu organisasi ingin mencapai sasarannya, harualah ada keputusan yang dibuat dan itu dapat dimulai dari keputusan-keputusan stratejik sampai pada keputusan taktis.
Untuk organisasi nonprofit, Bennett juga mengakui bahwa organisasi nonprofit dapat dibangkitkan semangatnya dengan jalan mengimplementasikan langkah-langkah stratejik, antara lain “perencanaan stratejik”. Sementara menurut Kotler (1982) sebaiknya organisasi nonprofit dalam mengaplikasikan konsep-konsep stratejik, pertama-tama mereka harus:
1.       Mengembangkan misi organisasi secara jelas
2.       Mengidentifikasi publik yang penting
3.       Menciptakan gambaran organisasi yang dapat mengkomunikasikan misi organisasi ke masyarakat
4.       Berfokus pada menciptakan kepuasan klien
Penelitian dari Barnestahun 1991 cukup menarik, yaitu mencatat bahwa strategi joint venture marketing dari organisasi bisnis dan nonbisnis ternyata menguntungkan sehingga sangat mungkin dilanjutkan sebagai alat pemasaran yang ampuh.
Dapat disimpulkan bahwa konsep-konsep stratejik yang sudah cukup lama dimanfaatkan oleh organisasi bisnis dapat pula diaplikasikan di dalam organisasi pewmerintah dan organisasi nonprofit. Bahkan ketiganya sering harus terlibat dalam kerjasama yang tidak dapat dielakan karena konsep-konsep stratejik itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan peranan mereka dalam kerja sama yang tujuan utamanya memberi pelayanan kepada masyarakat. Namun tidak dapat dipungkiri, terdapat perbedaan dalam penerapannya, sekalipun ide dan konsep-konsep stratejik itu dapat dimanfaatkan, tidak juga secara otomatis berarti bahwa setiap rumus dan model yang dipakai untuk kalangan bisnis dapat diaplikasikan pada organisasi publik dan nonprofit.
Sumber Referensi :
J, Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik; untuk Organisasi Publik dan NonProfit. Jakarta: Rasindo.